No matter how tired i am, i’m living my dream, working with passion.. Forever thankful :) -BL-

Selasa, 29 Januari 2013

KRITIK ARISTEKTUR - MUSEUM SERANGGA



KRITIK ARSITEKTUR – METODE DESKRIPTIF (DEPIKTIF)


Metode Depiktif

Metode Depiktif adalah metode kritik dalam arsitektur yang cenderung tidak dipandang sebagai sebuah bentuk kritik, karena ia tidak didasarkan pada pernyataan baik atau buruk sebuah bangunan. Sebagaimana tradisi dalam kritik kesenian yang lain, metode ini menyatakan apa yang sesungguhnya ada dan terjadi disana.


Objek: Museum Serangga

Lokasi: Taman Mini Indonesia Indah


MUSEUM SERANGGA
Museum Serangga




Museum Serangga dan Taman Kupu berdiri pada tanggal 20 April 1993 bertepatan dengan ulang tahun TMII ke-18. Terletak bersebelahan dengan Taman Aquarium Air Tawar. Koleksi museum terdiri sekitar 600 jenis serangga, didominasi oleh kupu-kupu (sekitar 250 jenis) dan kumbang (sekitar 200 jenis). Museum ini menempati areal seluas 500 m². Museum ini mengambil ide dasar dari bentuk tubuh belalang.

Denah Museum Serangga

Fasad Museum Serangga di lapisi dengan keramik


Pada sisi sampingnya, terdapat ornamen yang menggunakan kaca.


Selain mengoleksi kupu-kupu dan kumbang, museum ini juga mengoleksi jenis serangga yang lain. Koleksi lain mencakup belalang ranting dan belalang daun, capung dan capung jarum, jangkrik dan gangsir, kecoak, ngengat, orong-orong/anjing tanah, kerabat tonggeret. Selain spesimen serangga awetan kering, museum menampilkan koleksi serangga hidup yaitu belalang ranting.

Seluruh koleksi di pamerkan dalam kotak-kotak kaca yang disusun sesuai dengan jenis-jenisnya.


Koleksi Kupu-kupu

Selain dalam kotak-kotak kaca, koleksi dalam museum ini pun di pamerkan dalam bentuk diorama.

Ornamen-ornamen dalam museum ini juga menggambarkan dari bentuk-bentuk serangga. Seperti kaca patri yang bermotif bentuk-bentuk serangga.

Bagian jendela di dalam ruangan, di tutupin dengan tirai-tirai agar cahaya matahari tidak banyak masuk ke dalam ruangan.

Lantai di museum ini di lapisi dengan marmer.

Dalam museum serangga, terdapat juga Taman Kupu. Taman Kupu di samping museum berdiri di lahan seluas 500 meter persegi. Di Taman Kupu, kupu-kupu dapat berterbangan dengan bebas.


Museum juga menyediakan layanan untuk menambah pengetahuan mengenai berbagai hal yang berhubungan dengan serangga, misalnya bimbingan umum tentang serangga dan kehidupannya, pemutaran film tentang kehidupan serangga dan penjelasan di ruang audio visual, bimbingan mengawetkan serangga, dan penangkaran serangga (kupu, belalang ranting dan belalang daun), yang dilengkapi dengan perpustakaan.


Ruang Auditorium